Metilon. Katinon, atau S Alfa Aminopropiofenon
Penggerebegan BNN terhadap 17 orang yang diantaranya publik figur tersebut sebagai bentuk prestasi tersendiri karena telah membukakan fakta mengenai berbagai zat –zat tertentu yang salah satu diantaranya adalah golongan amfetamin yang bisa dimodifikasi struktur kimianya menjadi zat bentuk lain yang efeknya sama bahkan lebih kuat dari ekstasi (MDMA). pada pemeriksaan urine kedua, terindikasi memakai derivat (turunan) dari katinon, yaitu 3,4 metilenedioksi N metilkatinon. Zat sintetis ini juga disebut sebagai metilon. Katinon, atau S alfa aminopropiofenon merupakan zat yang konfigurasi kimia dan efeknya mirip dengan amfetamin, yang sudah dikenal kemasannya di pasaran adalah sabu dan ekstasi. ( Sumber :http://inuwicaksana.blogdetik.com/2013/02/09/metilon-turunan-katinon-sebagai-ekstasi-baru)
Apa itu Katinona ?
Katinona adalah zat psikoaktif cathynone (katinona) yang terdapat pada tanaman Khat. Nama tanaman ini berbeda-beda di beberapa Negara, ada yang menyebutnya khat (Catha Edulis), ghat, chat, qaad, jaad, miraa, murungi dan Catha, atau the arab. Khat termasuk spesies dari keluarga tanaman celastraceae, jenis tumbuhan semak atau pohon kecil yang berasal dari Afrika Timur dan Semenanjung atau Jazirah Arab yang memiliki bau aromatik yang khas. Tanaman ini tumbuh dengan membutuhkan sinar matahari dan air dengan sedikit sekali pemeliharaan. Bagi masyarakat di Afrika Timur dan Jazirah Arab, mengunyah daun khat telah menjadi kebiasaan social sejak ribuan tahun. Tanaman ini dapat beradaptasi untuk tumbuh di berbagai kondisi iklim dan berbagai jenis tanah, baik di wilayah pesisir dan pada ketinggian dari 1.500 – 1.800 meter.
CIRI-CIRI TANAMAN KHAT
- Tanaman khat memiliki tinggi 1,4 sampai 3,1 meter tergantung iklim dan curah hujan.
- Daunnya lebar dengan panjang 5 – 10 cm dan lebarnya 1 – 4 cm;
- Bunga dihasilkan di deretan ketiak, bunga yang memiliki panjang 4 – 9 cm;
- Bunga Khat berukuran sangat kecil, dengan lima kelopak putih;
- Buahnya berbentuk persegi dengan kapsul yang memiliki tiga katup, masing-masing berisi 1 – 3 biji.
EFEK CATHINONE ( KATINONA )
Narkoba jenis cathinone termasuk zat psikoaktif yang memiliki efek lebih berbahaya dari penggunaan amphetamine (seperti methamphetamine) serta MDMA ( ekstasi)
EFEK YANG DITIMBULKAN
EFEK JANGKA PENDEK
- Peningkatan denyut jantung
- Peningkatan tekanan darah
- Euforia (perasaaan akan kebahagiaan besar atau keadaan yang nyaman)
- Hiperaktif
- Tidak bisa tidur (Insomnia)
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Paranoid
- Nyeri dan ketegangan otot
- Sulit konsentrasi
- Gangguan cemas dan depresi
- Midriasis (pelebaran pupil), penglihatan kabur
EFEK JANGKA PANJANG
- Depresi
- Reaksi psikotik (halusinasi, delusi)
- Kerusakan gigi dan penyakit periodontal
- Gangguan system pernafasan (bronchitis)
- Gangguan system pencernaan (Konstipasi, tukak lambung, peningkatan resiko tumor saluran cerna bagian atas)
- Lambat dalam merespon rangsangan
- Gangguan sistem kardiovaskuler (denyut jantung tidak teratur, penyempitan koroner hingg kematian otot jantung)
- Malnutrisi
- Gangguan fungsi seksual pria, impotensi
- Kejang-kejang
- Stroke
- Kematian
Sumber : www.drugbuse.gov/publication/drugfacts/khat
Apakah Zat Katinona termasuk Narkoba ?
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium BNN, tanaman khat mengandung zat psikoaktif Cathynone (Katinona) dimana sesuai dengan UU narkotika nomor 35 Tahun 2009 termasuk dalam narkotika golongan I. Katinona merupakan narkotika golongan I yang dilampiran I nomor urut 35 UU Narkotika.
Turunannya, Methcathinone ada di urutan ke 39. Turunan berikutnya (ketiga), yakni 3, 4-methylenedioxy-N-Methylcathinone ( MDMC ). Sesuai pasal III ayat 1, “ Dilarang menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan atau memperjualbelikan ,” dengan sanksi hukum pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 ( delapan ratus juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 ( delapan miliar rupiah )
METILON TURUNAN SEBAGAI EKSTASI BARU
ADA APA DENGAN METHYLONE ?
Methylone, juga dikenal sebagai “M1”, 3,4-methylenedioxy-N-methylcathinone. Zat yang dipatenkan Jacob Peyton dan Alexander Shulgin pada 1996 sebagai obat anti depresi itu merupakan turunan cathinone. Cathinone (baca: katinon) merupakan alkaloid yang diekstrak dari tamanan khat (Chata edulis), tanaman herba yang banyak tumbuh di afrika bagian utara. Katinon mempunyai struktur kimia mirip dengan obat-obatan yang sudah kita kenal efedrin dan amfetamin. Perubahan struktur kimia pada katinon menghasilkan berbagai macam turunan zat atau komponen kimia baru yang biasa disebut dengan katinon sintetis. Uniknya katinon sintesis ini mempunyai potensi dan efek farmakologi yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan zat aslinya.
Hingga saat ini terdapat lebih dari 10 buah katinon sintesis. Namun diantaranya yang sering disalah gunakan adalah :
- 4-Methylmethcathinone (Mephedrone),
- 3,4-Methylenedioxypyrovalerone (MPDV)
- 3,4-Methylenedioxymethcathinone (Methylone)
Dua turunan katinon yang paling poluler disalahgunakan, mephedrone juga dikenal dengan nama lain meow meow, plant food, bubbles, MCAT dan bath-salt sedangkan methylone dikenal dengan nama lain ‘expolsion’. Diantara turunan katinon ini, methylone, mempunyai struktur kimia yang sangat mirip dengan MDMA/ekstasi sehingga kemungkinan besar efek yang ditimbulkan juga mirip dengan ekstasi. Ekstasi juga biasa disebut dengan explosion
JENIS METHYLONE
Katinon sintesis biasanya terdapat dalam bentuk serbuk, kristal, larutan. Selain itu juga terdapat dalam bentuk tablet dan kapsul. Rute administrasi/penggunaannya tergantung pada bentuk sediaannya, cara penggunaan yang paling banyak dilakukan oleh pengguna katinon sintetis adalah dengan menghisap serbuk/kristal obat tersebut melalui hidung atau menelannya apabila zat tersebut dalam tablet atau kapsul. Rute administrasi lainnya adalah melalui injeksi langsung intravena, dimasukkan lewat rektal atau dengan menelan mentah-mentah serbuk yang dibungkus dengan kertas.
EFEK PENYALAHGUNAAN METHYLONE (M1)
Agar timbul efek yang diinginkan pengguna M1 biasa mencampurnya dengan cairan yang tidak mengandung alkohol.Konsumsi setengah hingga satu butir kapsul ini sudah cukup untuk menimbulkan efek melayang. Pemakaian berlanjut dapat timbul halusinasi hingga psikosis. Dalam kondisi perut kosong M1 ini butuh waktu 1 jam 15 menit untuk bereaksi. Efeknya bisa bertahan antara 3 – 6 jam.
EFEK PENYALAHGUNAAN METHYLONE (M1)
- Kesegaran.
- Euforia (kegembiraan berlebihan).
- Insomnia (tidak mengantuk).
- Sociability (menimbulkan keinginan untuk terus bicara dan merespon pembicaraan).
- Perasaan mengambang.
- Santai.
- Menimbulkan rasa haus yang sangat besar.
- Tidak menimbulkan gejala mabuk atau kesedihan berlebihan ketika pengaruhnya menghilang.
- Tidak mengakibatkan pemakainya kehilangan kendali diri dan antusias berlebihan.
- Konsumsi berlebihan dapat menimbulkan kematian.
- Dapat berjoget berjam-jam.
- Efek yang ditimbulkan M1 konstan.
Sumber : Pengguna Jadi Ingin Terus Bicara (Koran ‘Jawa Pos’ | Rabu 30 Januari 2013 | hal 1, 19).
Kirim Komentar